Langsung ke konten utama

Pembahasan Ruang Lingkup Arsitektur "Karya Seni Terukur"

Heydar Aliyev Centre-Zaha Hadid

"Assalamu'alaikum teman-teman, perkenalkan nama saya Fitri Oktarina mahasiswa Arsitektur Universitas Tridinanti Palembang. Diblog ini saya akan menuliskan sebuah ilmu pengetahuan dalam bidang Arsitektur dan karya ini saya buat untuk memenuhi tugas UAS dalam mata kuliah Pengantar Arsitektur yang dibimbing oleh Ibu Aditha Maharani, S.T, M.T. Semoga tulisan ini bermanfaat dan selamat membaca."

A. Pengertian Arsitektur

  • Arsitektur didefinisikan sebagai “The Art and Science of Designing and Constructing Buildings” atau Sebuah Seni dan Ilmu Merancang dan Membangun Bangunan.
  • Produk atau hasil dari kerja arsitektur: Bangunan, Area Urban (Perkotaan), dan Landscape (Tata Taman)

Etimologi Kata “Arsitektur”

Kata arsitektur berasal dari bahasa yunani ‘arkhitekton’ yang berarti sebuah kombinasi dari ‘arkhi’ (chief/master) dan ‘tekton’ (mason/builder).

Arsitektur termasuk ilmu dan profesi tertua dalam sejarah. Hal ini dikarenakan manusia membutuhkan tempat atau hunian untuk berlindung dari cuaca dan bahaya diluar.

Pengertian Arsitektur menurut para ahli

Arsitektur adalah permainan massa bangunan”(Le Corbusier)

Arsitektur adalah keinginan jaman yang dituangkan dalam ruang”(Van Der Rohe)

Arsitektur harus memiliki fungsi, estetika, dan struktur”(Marcus Vitruvius)

 

B. Mengenal Dunia Arsitektur

Secara saintifik perlu diungkap tentang ‘apa itu arsitektur’? Telah banyak pandangan atau pengertian serta batasan tentang ‘arsitektur’ dari beberapa ahli/ pakar. Mulai dari pandangan :

  • Marcus Vitruvius Follio tentang arsitektur yaitu: Arsitektur adalah proses penciptaan dan pewujudan bangunan yang didalamnya memiliki tiga pilar utama, yaitu:

            (a) kegunaan atau fungsionalitas,

            (b) kekokohan/kekuatan dan

            (c) estetika atau keindahan.


  • James Snyder mengungkapkan bahwa terdapat tingkatan ‘skala’ atau ‘besaran’ ruang yang mesti dipahami dalam kerangka kerja perancangan arsitektur. Tingkatan skala atau besaran ruang dalam arsitektur tersebut adalah:

1.    Skala Kecil (Mikro), yang meliputi: (a) the part of the room scale, (b) the room scale, (c) the multirooms scale.

2.    Skala Menengah (Midle), yang meliputi: (a) the part of the building scale, (b) the building scale dan (c) the building with site scale.

3.    Skala Besar (Makro) yang meliputi: (a) the multi building scale, (b) the district scale dan (c) the part of urban scale.

Apakah..
ARSITEK = TUKANG GAMBAR??

Pada kenyataannya, seorang juru gambar (drafter) adalah anak buah seorang Arsitek. Menggambar bukanlah pekerjaan utama seorang Arsitek. Lantas apa sebenarnya pekerjaan Arsitek??


  • ‘Arsitek’ didefinisikan sebagai seorang ‘perancang bangunan’ (building designer) namun peran arsitek tidak hanya sebatas bangunan saja, tetapi meliputi tugas penataan (penciptaan dan pewujudan) dari ‘ruang’ dalam skala yang lebih luas. Ruang tersebut berwujud lingkungan binaan (build environment) yang diperuntukkan bagi kehidupan manusia maupun masyarakat luas (umum).


Syarat Menjadi Seorang Arsitek 

Ikatan Arsitek Indonesia menyaratkan bahwa untuk bisa menyebut diri sendiri sebagai seorang Arsitek dan bisa berprofesi sebagai Arsitek di tengah-tengah masyarakat, seorang harus memenuhi semua persayaratan sbb :

1. Sudah menyelesaikan pendidikan formal di bidang Arsitektur.

2. Memiliki pengalaman bekerja dengan seorang Arsitek Madya atau Utama atau di sebuah perusahaan desain arsitektur (biro konsultan arsitektur).

3. Mengikuti program-program penataran yang diadakan IAI

4. Lulus ujian Sertifikasi Keahlian Arsitek (SKA) yang diadakan IAI

 Berdasarkan keahlian dan sertifikat yang dipegangnya, seorang Arsitek dibedakan menjadi :

  • Arsitek Pratama (junior) : mendesain rumah dan bangunan yg memiliki tingkat kerumitan rendah.
  • Arsitek Madya (menengah) : bangunan tingkat tinggi dengan tingkat kerumitan sedang.
  • Arsitek Utama (senior) : mendesain bangunan rumit, seperti bandara, rumah sakit dsb.

Sertifikat yang dipegang seorang Arsitek akan menentukan bangunan-bangunan yang boleh dan tidak boleh didesain seorang Arsitek dilihat berdasarkan kompleksitasnya.

 

C. Teori Vitruvius

bahan ajar Pengantar Arsitektur (materi 2)

Dari sekian banyak teori arsitektur ada satu yang paling terkenal pada zaman kekaaisaran romawi yaitu Teori Vitruvius. Menurut Marcus Vitruvius Pollio bahwa arsitektur adalah Bangunan yang terdiri dari: Utilitas - Firmitas - Venustas atau Kesediaan - Kekakuan - Kesenangan atau Utilitas - Struktur - Ketertarikan atau Guna - Konstruksi - Tampilan atau Fungsi - Teknologi - Keindahan.

bahan ajar Pengantar Arsitektur (materi 2)

Perbedaan antara Arsitektur dan Bangunan

Bangunan ≠ Arsitektur

Arsitektur = Desain sebelum Dibangun

Arsitektur adalah DESAIN BANGUNAN, Ruang dan Lingkungan. Sesuai dengan Kebutuhan Manusia. Menggunakan Teknologi dan Ilmu Pengetahunan Dengan Kualitas Estetika.

Analisi bangunan Menurut Teori Vitruvius





D. Ruang Dalam Arsitektur

Pengertian

      Ruang merupakan bentuk 3D (memiliki panjang, lebar, tinggi) dibatasi oleh elemen penyusun bawah, samping dan atas sebagai pembatas keluar/masuk ruangan tersebut.

bahan ajar Pengantar Arsitektur (materi 5)

Tata Ruang Luar dan Ruang Dalam

      Tata merupakan seperangkat unsur yang berinteraksi, atau berhubungan, atau membentuk satu kesatuan bersama; sistem.

      Sedangkan ruang (trimatra) merupakan rongga yang dibatasi permukaan bangunan.

    Tata/ menata/ mengatur ruang meliputi tiga suku pokok yaitu unsur (kegiatan), kualitas (kekhasan/ ciri sesuatu/ sifat), penolok (standar yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan penilaian; kriteria).

    Unsur, kualitas, dan penolok dalam merancang bangunan dapat dikelompokkan dalam lima tata atur yaitu fungsi, ruang, geometri, tautan, dan pelingkup. (White, 1986)


Bidang yang membentuk ruang

    Secara visual (Ching, Francis D.K. Architecture: Form, Space and Order. Van Nostrand Reinhold Co. 1979) ruang dimulai dari titik kemudian dari titik tersebut membentuk garis dan dari garis membentuk bidang. Dari bidang ini kemudian dikembangkan menjadi bentuk ruang. Dengan demikian pengertian ruang di sini mengandung suatu dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi. 


Ruang Luar

Prabawasari dan Suparman dalam bukunya “Tata Ruang Luar 1” menyatakan ruang luar adalah:

Ruang yang terjadi dengan membatasi alam hanya pada bidang alas dan dindingnya, sedangkan atapnya dapat dikatakan tidak terbatas. Sebagai lingkungan luar buatan manusia, yang mempunyai arti dan maksud tertentu dan sebagai bagian dari alam.

    Arsitektur tanpa atap, tetapi dibatasi oleh dua bidang: lantai dan dinding atau ruang yang terjadi dengan menggunakan dua elemen pembatas. Hal ini menyebabkan bahwa lantai dan dinding menjadi elemen penting di dalam merencanakan ruang luar.

Ruang yang dibatasi oleh elemen alam

Elemen Pembatas Ruang Luar


    Elemen pembatas ruang luar adalah batasan area site dengan area luar site. Pembatas dapat beruapa ruang hidup atau ruang mati. Ruang hidup adalah ruang yang terstruktur dan mempunyai fungsi serta hubungan yang jelas dengan ruang di sekitarnya. Sedangkan Ruang mati adalah ruang yang tercipta tanpa di rencanakan.


Ruang Dalam

    Ruang dalam merupakan wadah yang digunakan manusia untuk beraktivitas. Ruang dalam terbentuk dari pembatas-pembatas yang ada di dalam bangunan. Terbentuknya ruang dalam melalui elemen-elemen pembatasnya, sedangkan ruang-ruang pergerakan atau sirkulasi dalam ruang dalam terbentuk melalui elemen pengisinya.

    Dalam mencapai kualitas ruang dalam yang baik, diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang terbentuk melalui pembatas, pengisi, dan pelengkap ruang yang mencakup ukuran ruang, bentuk ruang, kualitas lingkungan ruang, dan isi ruang.

Contoh ruang dalam
belajardesainarsitektur.blogspot.com
    

    Elemen pembatas ruang dalam merupakan semua elemen yang dapat membentuk pelingkup ruang. Pembatas utama ruang dalam meliputi: struktur, dinding pembatas, sudut-sudut dinding, pintu, jendela, atap, plafond, partisi, dan permukaan lantai.

Elemen pembatas ruang mempunyai dua fungsi, yaitu:

  • Pencegahan penetrasi polusi udara, suara, cahaya, penghawaan, dan debu
  • Seleksi transmisi faktor lingkungan (cahaya, pemandangan, suara)
  • Mendefinisikan wilayah
  • Keamanan (kebakaran, binatang buas, bahaya alam, manusia, dan mesin)

Fungsi ke dua dari elemen pembatas ruang, yaitu:

  • Pendukung struktur bangunan,
  • Tempat memasang elemen pelengkap,
  • Tempat meletakkan elemen pengisi

 

E. Fungsi Dalam Arsitektur

Pengertian

  • Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan.

  • Fungsi juga dapat dimaknai sebagai suatu cara untuk memenuhi keinginan.
  • Fungsi timbul sebagai akibat adanya kebutuhan manusia dalam mempertahankan dan mengembangkan hidup
Berikut pengertian fungsi menurut beberapa ahli:

FUNGSI MENURUT GEOFFREY BROADBENT  Fungsi adalah apa saja yang diekspresikan dan diinformasikan arsitektur. Ada 6 fungsi :

1.   ENVIRONMENTAL FILTER (Penangkal Faktor Lingkungan)

2.   CONTAINER ACTIVITY (Wadah Kegiatan) 

3.   CAPITAL INVESTMENT (Investasi/ Penanaman Modal 

4.   SYMBOLIC FUNCTION (Fungsi Simbolik) 

5.   BEHAVIOR MODIFIER (Pengarah Perilaku) 

6.   AESTHETIC FUNCTION (Fungsi Estetika)


FUNGSI MENURUT CHRISTIAN NORBERG SCHULTZ  Fungsi adalah tugas dan pekerjaan yang harus dijalankan oleh sebuah lingkungan. Ada 4 fungsi :

1.     PHYSICAL CONTROL (Pengendali Faktor Alam)

2.     FUNCTIONAL FRAME (Kerangka Fungsi)

3.     SOCIAL MILIEU (Lingkungan Sosial)

4.     CULTURAL SYMBOLIZATION (Simbol Budaya)


FUNGSI MENURUT LARRY R. LIGO  Fungsi adalah tugas atau efek yang ditimbulkan arsitektur. Ada 5 fungsi :

1.     STRUCTURE FUNCTIONAL (Fungsi Struktur)

2.     PHYSICAL FUNCTION (Fungsi Fisik) 

3.     PSYCHOLOGICAL FUNCTION (Fungsi Psikologis) 

4.     SOCIAL FUNCTION (Fungsi Sosial)

5.     CULTURE / EXISTENTIAL FUNCTION (Fugsi Budaya)


FUNGSI MENURUT JAN MUKAROWSKY  Fungsi adalah segenap potensi arsitektur untuk

memberikan makna terhadap lingkungan. Ada 5 fungsi :

1.     EXPRESSIVE FUNCTIONAL (Fungsi Ekspresi) 

2.     AESTHETIC FUNCTION (Fungsi Estetik) 

3.     ALLUSORYFUNCTION (Fungsi Kenangan)

4.     TERRITORIAL FUNCTION (Fungsi Teritori/Batas)

5.     REFERENTIAL FUNCTION (Fugsi Acuan)


Makna Fungsi dalam Arsitektur

FUNGSIONALISME BENTUK Peran fungsi dalam bentuk arsitektur memiliki makna paling awal. Paling banyak dikenal dan paling lazim.

Form Follow Function

  • Segala rancangan arsitektur terjadi karena fungsi
  • Pembedaan bagian bangunan menurut tujuannya
  • Rancangan bangunan untuk memenuhi kebutuhan manusia
  • Bentuk berasal dari keinginan pemakai

FUNGSIONALISME KONSTRUKSI Struktur, konstruksi dan bahan bangunan sampai batas tertentu memiliki kedudukan yang lebih tinggi.

Form Follow Structure Function

  • Bentuk berasal dari syarat sistem struktur, konstruksi dan bahan bangunan
  • Menurut penggunaan struktur, konstruksi yang jujur, jelas dan wajar tanpa disembunyikan
  • Rancangan struktur untuk tujuan estetik melalui elemen strukturnya sendiri

FUNGSIONALISME EKSPRESI Memperlihatkan GUNA dan STRUKTUR secara bersama- sama dalam arsitektur.

  • Bentuk merupakan wujud dari kegunaan / fungsi di dalamnya
  • Bentuk secara simbolik melukiskan fungsi Rancangan bangunan memperlihatkan struktur & konstruksi serta peralatan bangunan secara menonjol

FUNGSIONALISME GEOMETRIS Mencoba mengabaikan guna dan memusatkan perhatian pada cara dimana geometri bangunan berfungsi secara visual.

Function Follow Form

  • Penciptaan bentuk bukan untuk menyesuaikan denganguna, tetapi akibat penyesuaian bentuk geometris itu sendiri
  • Kesederhanaan bentuk dengan geometri dan bebas dari ornamen
  • Nilai estetis didapat dari pengolahan elemen geometri

FUNGSIONALISME ORGANIS Karya arsitektur tidak hanya fungsional tetapi juga organis (bentuk sebagai suatu proses kehidupan yang alamiah)

Bentuk dan Fungsi Identik

  • Karya arsitektur berwawasan lingkungan
  • Bentuk tercipta dari fenomena alam dan penggalian gagasan dari mahluk hidup
  • Fungsi bangunan adalah aktifitas yang menciptakan bentuk, sehingga bentuk adalah fungsi dari keseluruhan

FUNGSIONALISME EKONOMIS Pendekatan ekonomi dalam proses penciptaan karya arsitektur.

  • Bentuk terjadi akibat pemakaian peralatan dan bahan secara ekonomis
  • Penggunaan metode dan cara yang paling efektif dan efisien

FUNGSIONALISME KULTURAL Penciptaan karya arsitektur dengan menempatkan manusia secara sentral.

  • Bentuk berasal dari pola perilaku, kondisi sosial budaya pemakai
  • Bentuk dijiwai oleh kehidupan manusia, watak, kecenderungan dan nafsu serta cita-cita


Karakteristik Fungsi

FUNGSI ADALAH PROSES Dalam proses penciptaan suatu karya arsitektur fungsi juga sejalan dengan proses tersebut. Unsur pemakai/pengguna, pemilihan komponen bangunan, penyusunan ruang, pengolahan bentuk dan proses penciptaan lainnya akan dideteksi dari fungsi setiap aspek.

FUNGSI ADALAH TUJUAN Karena fungsi adalah proses, maka akan mengarah pada satu tujuan dan karenanya arsitektur diciptakan.

FUNGSIONALISME BENTUK Peran fungsi dalam bentuk arsitektur memiliki makna paling awal. Paling banyak dikenal dan paling lazim.

FUNGSI ADALAH KESELURUHAN Fungsi mengacu pada keseluruhan / totalitas karya arsitektur.

FUNGSI ADALAH PERILAKU Dalam sistem arsitektur, fungsi dipengaruhi oleh kecenderungan perilaku yang timbul dalam setiap tahapan prosesnya.

FUNGSI ADALAH HUBUNGAN Sebagai suatu sistem, maka fungsi berada dalam keterkaitan antara komponen satu dengan lainnya.

 

F. Bentuk Dalam Arsitektur


Pengertian

Menurut Vitruvius, bentuk merupakan gabungan antara firmitas dengan venustas (beauty) (saliya”99).

Obyek dalam persepsi kita memiliki wujud/ujud (sha) (abecrombie, 1984:37)

Wujud merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi bentuk (ching, 1979 : 50 )


Ciri Visual

altrerosje.wordpress.com

    Dengan penghayatan terhadap wujud kita bisa mendapatkan kepuasan. Wujud dapat menawan perhatian kita, mengundang keingintahuan memberikan sensasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam berbagai cara. Ada wujud yang memuat pesan khusus, ada yang membuat kita langsung mengerti bahkan ada yang tidak sama sekali dengan atau tanpa penjelasan wujud tidak dapat di pertentangkan. (Abrecombie 1984).

Bentuk dapat dikenali karena memiliki ciri-ciri visual yaitu ( ching, 1979)

  1. Wujud : adalah hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi bentuk.
  2. Dimensi : dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar, tinggi. Dimensi-dimensi ini menentukan proporsinya. Adapun skalanya di tentukan oleh perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain di sekelilingnya. Warna: corak, intensitas, dan nada permukaan pada suatu bentuk.
  3. Warna : adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkunganya. Warna juga mempengaruhi bobot visual pada bentuk.
  4. Tekstur : adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhi perasaan kita pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaan benda tersebut..
  5. Posisi : adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau medan visual.
  6. Orientasi : adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasat, arah mata angin atau terhadap pandangan seseotang yang melihatnya.
  7. Inersia Visual : adalah derajad konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia suatu bentuk tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis pandangan kita.


G. Estetika Dalam Arsitektur

Pendapat Mengenai Estetika / Keindahan

• KAMUS OFXORD, Keindahan adalah nilai-nilai yang menyenangkan pikiran, mata dan telinga

• SOCRATES, Sesuatu itu indah kalau sesuai dengan tujuan atau dengan fungsinya atau kegunaannya

• PLATO, Bentuk-bentuk menjadi indah dalam proporsi dimana unsur-unsurnya disatukan secara harmonis ditujukan kepada bentuk ideal

• HEGEL, Indah adalah mengekspresikan kesan agung dan luhur melalui cara menyajikan yang paling sempurna

 SCHOPENHAUER, Keindahan dalam arsitektur adalah pernyataan kekuatan bahan bangunan yang memperlihatkan perjuangan melawan gaya grafitasi

 IMANUEL KANT, Keindahan ada dalam penderitaan yang membahagiakan

 BAUMGARTEN, Keindahan adalah kesempurnaan yang ada pada alam

 ARISTOTELES, Keindahan terdapat dalam kesantaian


Arsitektur Sebagai Seni

Arsitektur sebagai bagian dari seni, maka dalam arsitektur juga menerapkan teori tentang keindahan yang biasanya dinamakan sebagai teori estetika

Estetika sebagai salah satu teori seni

Vitruvius: Kegunaan, Kekokohan, Keindahan (utilitas, firmitas, venustas)

Secara garis besar ada 3 teori estetika, yaitu:

Estetika Formalis: keindahan telah melekat dengan sendirinya, misalnya komposisi, proporsi, simetri, irama, dsb.


Estetika Ekspresionis: keindahan tergantung ekspresinya, misalnya ekspresi struktur – fungsi – bentuk.



Estetika Psikologis: keindahan ditentukan oleh reaksi pengamat. Keindahan sangat dipengaruhi oleh pengalaman masalalu, orientasi nilai, suasana hati saat mengamati, usia, dsb dari pengamat.

Wawasan Estetika dalam Arsitektur

  • Karya arsitektur yang terwujud didasari atas pemikiran yang dilandasi oleh kaidah-kaidah estetika disamping pemikiran logis dan rasional
  • Arsitektur dituntut indah karena benar wawasan estetika dalam arsitektur selalu bersentuhan dengan mata dan perasaan, diamati wujud arsitekturnya baru dirasakan kesan estetisnya
  • Arsitektur harus dapat dilihat dengan mata kepala dan mata hati

Unsur estetika bangunan diekspresikan dari 3 sumber:
  1. Sosok penampilan bangunan
  2. Pengolahan tampak/ raut bangunan
  3. Pengolahan lingkungan / kelompok bangunan
Adapun unsur perancangan seperti: TITIK, GARIS, BIDANG, BENTUK, RUANG, TEKSTUR, dan WARNA.



Prinsip Perancangan

  • KEINDAHAN WUJUD (FISIK). Sesuatu yang nyata, dapat dihitung, dapat diukur. Dapat dicapai melalui kaidah pengaturan : Kesatuan, Keseimbangan, Proporsi, Skala, Irama, Keselarasan.

  • KEINDAHAN EKSPRESI (PESAN, NON FISIK). Timbul dari Pengalaman, Referensi, Pengamatan.


Prinsip-Prinsip Desain


KESATUAN (UNITY)

Yaitu tersusunnya beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi.

Unity/kesatuan adalah keterpaduan, yang berarti tersusunnya beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak kurang. Cara membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain.


 KESEIMBANGAN (BALANCE)

Keseimbangan Simetris





Keseimbangan Asimetris










KESEIMBANGAN adalah suatu nilai yang ada pada setiap objek yang daya tarik visualnya dikedua sisi pusat keseimbangan atau pusat daya tarik adalah seimbang. Ada dua jenis keseimbangan:


  1. Keseimbangan Formal (simetri), memiliki karakter formal. Pengaturannya seimbang terhadap garis tengah sumbu.

  1. Keseimbangan Informal (asimetri), sering disebut juga keseimbangan aktif. Karena pengaturannya adalah sembarang dan tidak kaku. Disini tidak ada garis tengah yang membagi komposisi dalam.


PROPORSI

Proporsi terjadi kalau dua buah perbandingan adalah sama.

Sumber proporsi adalah :Kepekaan perbandingan dari pencipta. Proporsi adalah hubungan antar bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Konsep proporsi yang diterapkan biasanya didasarkan pada ukuran tubuh manusia.



SKALA


Sebuah bangunan dikatakan mempunyai skala jika bangunan tersebut dapat menunjukkan ukuran besarnya atau kecilnya dengan jelas sebagaimana tujuannya.

Skala mempunyai beberapa macam seperti: 

SKALA HEROIK, diperoleh dengan satuan-satuan unsur berukuran besar, lebih besar dari ukuran biasa.

SKALA NATURAL, diperoleh dengan pemecahan masalah fungsional secara wajar.

SKALA INTIM, diperoleh dengan memakai ornamen yang lebih besar dari biasanya.


 IRAMA

Irama adalah pengulangan ciri secara sistematis dari unsur-unsur perancangan bangunan, seperti kolom, perbedaan warna, garis.

Irama merupakan elemen desain yang dapat menggugah emosi/perasaan yang terdalam. Visual irama merupakan suatu objek yang ditandai dengan sistim pengulangan secara teratur. Tujuan irama dalam bangunan untuk mendapatkan kesan yang lebih menarik serta mengurangi kesan yang membosankan. Irama dapat di peroleh dengan melalui cara :


-          Pengulangan; garis, bentuk, tekstur, warna.

-          Gradasi/perubahan bertahap; dimensi, warna/cahaya, bentuk.

-          Oposisi, pertemuan garis pada sudut siku.

-          Transisi, perubahan garis-garis lengkung.

-          Radial, irama yang beradiasi pada sentral axis.

-          Progresif, perubahan yang teratur

Jenis-jenis irama adalah: Irama statis, Irama dinamis, Irama terbuka/tidak menentu, Irama tertutup/tertentu.


"Nah, itulah pembahasan yang cukup lengkap mengenai Arsitektural. Silahkan di share semoga bermanfaat, dan sekian dari saya teman-teman semoga kalian suka dengan tulisan ini. Wassalamu’alaikum"

 

IG: https://instagram.com/fitrioktarinaaa?utm_medium=copy_link

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bangunan Hijau di Indonesia: Mayapada Hospital Bandung

Pendekatan Arsitektur: Arsitektur Tepian Air